Jurusan kedokteran merupakan salah satu jurusan favorit yang punyai banyak peminat. Persaingan masuk yang ketat dan ongkos yang cukup mahal jadi dua hal yang perlu diperhatikan oleh calon mahasiswa yang ingin kuliah di jurusan tersebut. Hal lain yang termasuk terlampau penting adalah kebolehan akademik mengingat tersedia banyak ilmu yang perlu dipelajari untuk sanggup lulus dan setelah itu sanggup merintis profesi sebagai dokter.Selama era kuliah di jurusan kedokteran maka para mahasiswa dapat merintis sistem belajar didalam jenjang – jenjang yang melibatkan kecerdasan dan kebolehan otak hingga keterampilan – keterampilan tertentu. Masa Pendidikan Pre-KlinikSalah satu jenjang belajar untuk sanggup jadi dokter adalah merintis kuliah di jurusan kedokteran yang termasuk disebut sebagai era pre-klinik. Pada era ini para mahasiswa jurusan Banyak Doktor S3 dapat belajar perihal berbagai teori dan ilmu basic perihal anatomi manusia hingga susunan bervariasi jaringan.Berbagai bidang kedokteran yang spesifik seperti mempelajari sistem kekebalan tubuh, sistem pencernaan, sistem peredaran darah hingga saraf dan indera dapat dipelajari secara sistematik pada jenjang pre-klinik ini. Kelengkapan ilmu – ilmu basic ini dapat diperlukan didalam kegiatan belajar dan praktikum yang lebih kompleks. Ilmu – ilmu basic ini nantinya termasuk terkait dengan kegiatan mempelajari bervariasi penyakit yang berlangsung di masing – masing sistem tersebut.Proses belajar ini termasuk dapat mempelajari hal – hal yang terkait dengan penyakit seperti penyebab – penyebab penyakit, efek penyakit bagi penderita, sistem penyembuhan hingga perlakuan pada pasien yang sakit. Akan diperlukan kebolehan akademis yang tinggi untuk sanggup menyerap dan menangkap bervariasi ilmu dan ilmu yang dipelajari.Masa belajar di jenjang ini termasuk dapat melibatkan banyak praktikum yang punya tujuan mengasah ketrampilan dan melakukan sinkronisasi ilmu dengan kebolehan praktek. Praktikum jurusan kedokteran yang dilaksanakan dapat di mulai dengan praktik perihal hal – hal mendasar dan terus meningkat hingga praktikum yang sifatnya spesifik atau spesifik.Setelah selesaikan sistem belajar di era pre-klinik maka seorang mahasiswa yang mengambil jurusan kedokteran sanggup dinyatakan lulus dan diwisuda jadi Sarjana Kedokteran. Seorang sarjana kedokteran ini sanggup dimisalkan sebagai seseorang yang telah punyai bekal ilmu kedokteran namun belum teruji kebolehan dan keterampilan prakteknya. Masa Pendidikan Klinik atau ProfesiSeorang sarjana kedokteran lantas perlu merintis pendidikan profesi dengan cara magang di rumah sakit atau klinik di bawah bimbingan para dokter pengajar. Masa ini termasuk lazim disebut sebagai era koas ketika para dokter muda diperkenalkan pada kegiatan mengatasi pasien, namun masih di bawah supervisi para dokter yang telah berpengalaman.Jenjang pendidikan profesi dengan kegiatan klinis sebagai bagian dari kuliah jurusan kedokteran agar sanggup jadi dokter ini biasanya berlangsung selama dua tahun. Setiap sarjana kedokteran dapat ditaruh di sebagian bagian atau poli untuk menaikkan kebolehan praktis sekaligus memperkaya pengalaman didalam melakukan diagnosa serta mengatasi pasien.Pengalaman dan kematangan praktik mengatasi pasien ini nantinya dapat terlampau berguna ketika perlu berhadapan dengan pasien atau hadapi keadaan kronis darurat. Kelengkapan pengetahuan, keterampilan mengatasi pasien hingga ketenangan di hadapan pasien dapat jadi segi – segi kritis yang berpengaruh pada keselamatan atau kesembuhan pasien.Seorang sarjana kedokteran yang telah selesaikan pendidikan profesi lantas dapat disumpah jadi dokter dan punyai hak untuk melakukan praktik sendiri tanpa pendampingan atau supervisi dari dokter lain. Dokter ini sanggup melakukan praktik atau melanjutkan pendidikan spesialis untuk mempelajari secara spesifik bidang ilmu kedokteran tertentu.Itulah sebagian hal yang dapat dipelajari dan dialami ketika mengambil kuliah di jurusan kedokteran dengan tujuan jadi seorang dokter.