Jenis Company Culture: Ciri Budaya Positif dan Pengelompokannya
Jenis Company Culture - Setiap perusahaan harus memiliki budaya kerja unik yang berbeda satu sama lain. Budaya ini diciptakan dengan tujuan agar karyawan lebih produktif dan mencapai hasil yang sejalan dengan visi perusahaan.Lebih dari kode pakaian atau dekorasi kantor, budaya kerja juga mencakup hubungan antara karyawan dan gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi. Selain itu ada juga yang namanya Public Limited Company yang perlu anda perhatikan dan anda pelajari. baik kita balik lagi pembahasan sebelumnya Singkatnya, budaya ini adalah sebuah konsep yang memandu perilaku dan mewakili nilai-nilai kolektif, keyakinan dan prinsip-prinsip anggota organisasi.

Ciri Jenis Company Culture Kerja Positif

Budaya kerja yang positif menciptakan suasana yang menyenangkan dan kesempatan untuk pengembangan karyawan. Selain mengutamakan keberhasilan perusahaan, budaya kerja yang baik harus memberikan dampak positif bagi anggota. Berikut beberapa ciri perusahaan dengan budaya kerja yang baik.Jenis Company Culture

1. Lingkungan Kerja Produktif

Apakah karyawan senang dan apakah mereka menikmati suasana kerja? Ini mungkin pertanda bahwa mereka berkembang dalam suasana kantor yang mendukung.Adanya rasa takut dan intimidasi justru menandakan sebaliknya, bahwa karyawan merasa takut dan tidak nyaman berada di lingkungan kantor.

2. Komunikasi Company Culture yang Terbuka dan Jujur

Bukan rahasia lagi bahwa politik kantor cenderung membuat suasana dan budaya kerja menjadi sangat tidak bersahabat.Jika karyawan mampu menjalin komunikasi yang jujur, terbuka terhadap umpan balik dan bekerja bahu membahu untuk menyelesaikan masalah, maka selamat, karena ini berarti budaya kerja yang positif dalam organisasi!

3. Suasana yang Seru

Tak ada salahnya sesekali tertawa dan bercanda bersama di tengah kesibukan kerja. Hal ini membuat pekerja merasa rileks dan tidak terlalu stres dibandingkan mereka yang hanya bekerja keras sepanjang hari.

4. Ada Penghargaan dan Motivasi Bagi Company Culture

Setiap orang dalam organisasi bekerja keras untuk mencapai tujuan mereka. Tidak ada salahnya memberikan reward dan insentif berupa bonus, promosi, sertifikat atau penghargaan lainnya kepada karyawan yang telah berjasa bagi perusahaan.Dengan begitu, karyawan pasti akan merasa dihargai.Baca Juga : Website Sumber Inspirasi

5. Kerja Sama yang Baik

Bukan tidak mungkin bila ada anggota tim yang menggunakan cara-cara kotor untuk mencapai kesuksesannya sendiri. Budaya kerja yang baik diharapkan dapat mengurangi karyawan dengan cara ini, tetapi mendorong mereka untuk membangun tim dalam kerja sama yang baik.Persaingan boleh saja, tapi bukan berarti harus dilakukan dengan cara yang negatif, bukan? Ingatlah bahwa masih ada persaingan yang sehat dengan rekan-rekan Anda tanpa pengkhianatan dan balas dendam.

Jenis Company Culture

Jenis Company CultureInstrumen Penilaian Budaya Organisasi (OCAI) menggunakan parameter tertentu untuk mengklasifikasikan budaya kerja menjadi empat jenis. Dibagi menurut tujuan dan fokus perusahaan, budaya kerja biasanya dikelompokkan menjadi 4 kelompok menurut OCAI: budaya clan, budaya adhocratic, budaya pasar dan budaya hirarkis.

1. Clan Culture

Budaya kerja yang pertama adalah budaya klan.Sebagai suatu kelompok atau klan yang hidup bersama, budaya ini menekankan aspek kerjasama, dimana para anggota memandang dirinya sebagai satu keluarga besar yang saling berinteraksi satu sama lain.Organisasi yang mengadopsi budaya ini terikat oleh komitmen dan tradisi yang nilai intinya adalah kerja sama tim, komunikasi, dan kesepakatan. Kepemimpinan dalam budaya klan berbentuk pendampingan.Salah satu perusahaan yang diketahui menganut budaya klan adalah Tom's of Maine, sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai produk perawatan tubuh alami. Pendiri Tom Chappell berfokus pada membangun hubungan baik dengan karyawan, konsumen, pemasok, dan lingkungan.

2. Adhocracy Culture

Budaya ini didasarkan pada energi dan kreativitas. Setiap karyawan diharapkan bersedia mengambil risiko dan manajer mereka dipandang sebagai inovator. Nilai-nilai inti biasanya didasarkan pada perubahan yang ada, dan salah satu hal yang menyatukan perusahaan adalah eksperimen yang diikuti oleh kebebasan individu.Facebook adalah perusahaan yang mengikuti budaya ad hoc. Mark Zuckerberg sebagai CEO terkenal dengan nasihatnya: "Bergerak cepat dan hancurkan barang - jika Anda tidak merusak barang, Anda tidak cukup bergerak).

3. Market Culture

Dari keempat budaya kerja yang ada, bisa dikatakan budaya ini yang paling agresif.Berbeda dengan budaya klan, budaya pasar dianggap sebagai budaya yang dapat menghambat pembelajaran. Budaya ini tidak hanya menekankan persaingan dengan pesaing dalam industri, tetapi juga antar karyawan dalam organisasi. Karyawan memiliki tujuan yang sulit untuk dicapai dan kinerja mereka menentukan hasilnya, baik itu berupa bonus atau penalti.Orientasi kinerja sebenarnya bertujuan untuk memotivasi karyawan agar berhasil. Namun, banyak kritik yang berpendapat bahwa hal ini dapat menimbulkan budaya yang tidak sehat seperti ketidakjujuran dan berkurangnya produktivitas.

4. Hierarchical Culture

Struktur perusahaan menjadi salah satu faktor penentu budaya hierarkis. Praktik bisnis dalam budaya ini diatur oleh struktur, aturan, dan pengawasan pengawas.Proses yang terkendali dan pemantauan yang tepat dianggap penting untuk produktivitas dan kesuksesan karyawan. Bisnis disatukan oleh aturan dan pedoman formal untuk mencapai stabilitas. Jenis Company Culture tidak ada yang benar atau salah, semuanya kembali ke tujuan dan nilai-nilai company. Namun yang terpenting adalah Anda bekerja di perusahaan dengan budaya kerja yang sesuai dengan Anda. Hal ini memungkinkan Anda dan perusahaan untuk bekerja sama dengan baik.Jika anda sedang mencari sebuah info tentang berbagi ilmu mulai dari resep makanan, tips and trik, tutorial dan sebagainya anda bisa mengunjungi yentit blog

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *