5 Etika Yang Harus Diikuti Ketika Melakukan Tes Psikologi
Tujuan dari tes psikologi adalah untuk mengukur aspek psikis individu. Tes ini memiliki tujuan akhir untuk mengukur individu dari segi psikis. Cara pendekatan atau pengukuran data psikis ini memiliki bentuk yang beragam. Secara umum metode-metode ini dapat dikategorikan menjadi tes tertulis, visual, dan verbal dan dapat diterapkan dengan rentang usia muda sampai lansia.

Apa Itu Etika?

Standarisasi yang diterapkan pada tes psikologi ini memerlukan alat ukur yang bersifat objektif guna memberikan hasil yang kredibel atau dapat dipercaya. Sikap profesionalitas yang tidak mementingkan sifat-sifat subjektif diperlukan untuk menghindari bias yang bisa saja terjadi. Karenanya terdapat etika yang harus diikuti oleh para peneliti.Etika pada dasarnya adalah sebuah pedoman yang digunakan untuk menjaga keteraturan perilaku seorang individu, dalam konteks ini adalah seorang psikolog. Dengan kata lain, etika merupakan sikap profesionalitas seorang peneliti yang berpegang teguh pada kebenaran informasi yang diperoleh dan/atau yang dipublikasikan.

Etika Saat Tes Psikologi

Etika ketika melakukan tes diberlakukan sebagai sebuah batasan tegas perihal apa saja yang boleh dilakukan agar tidak merusak kredibilitas penelitian. Berikut adalah daftar singkat dari etika penelitian yang harus ditaati saat melakukan tes sebagai seorang peneliti.1. ProfesionalProfesionalitas dalam bersikap ketika melakukan tes memberikan kesan dapat dipercaya. Hal ini termasuk menyadari kompetensi seorang peneliti itu sendiri karena dapat memberikan dampak negatif pada banyak orang. Termasuk juga menyadari untuk tidak menggunakan teknik yang tidak terstandarisasi.

2. Bertanggung Jawab

Seorang peneliti tentunya harus bertanggung jawab perihal informasi data yang telah diperoleh, serta meyakini dengan sepenuh hati jika data tersebut adalah valid atau benar. Tidak ada informasi yang berpotensi menyebabkan kesalahpahaman.

3. Teliti

Ketelitian ketika melakukan tes diperlukan baik saat proses tes, pre tes, dan post tes. Hal ini guna memastikan jika serangkaian prosedur masih tercakup dalam standar yang telah ditentukan.

4. Jujur dan Tidak Memodifikasi Hasil

Penyampaian informasi haruslah apa adanya tidak ada fabrikasi fakta yang dapat merusak reputasi dunia sains. Penyampaian informasi juga harus dilakukan secara jelas dan dapat dipahami. Kejujuran dalam mempresentasikan informasi dapat memberikan kredibilitas yang tinggi.Etika diatas memang harus ditaati secara penuh oleh para psikolog ketika melakukan tes psikologi. Mengingat bidang sains merupakan bidang pionir dalam hal pemberian informasi yang faktual dan kredibel. Sehingga kesalahan sedikitpun tidak bisa ditolelir. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *