Fakta Menarik Tes Psikologi yang Banyak Tidak Diketahui Serta Pengelompokkannya
Tahukah apa itu tes psikologi atau sering disebut juga dengan psikotes? Biasanya umum dilakukan ketika penerimaan suatu profesi tertentu. Seringkali diidentikkan juga dengan pengetesan ketika akan masuk kedinasan dan psikotes menjadi salah satu yang cukup banyak ditakuti.Selain hal tersebut, sebenarnya ada beberapa hal yang perlu diketahui seperti manfaat di luar usaha untuk masuk suatu profesi. Sebab ada banyak manfaat yang muncul setelah mengikuti psikotes. Penasaran apa saja itu? Simak penjelasannya sebagai berikut:

Fakta-fakta Psikotes yang Sering Salah Paham

Selain yang disampaikan sebelumnya, apabila individu "lolos" psikotes maka dapat dikatakan memiliki hasil yang sesuai dengan kebutuhan. Perlu diketahui juga bahwa setiap hasil atau jawaban yang dipilih tidak memiliki pengurangan nilai alias benar semua.Oleh sebab itu, jangan khawatir atau merasa rendah diri apabila individu tidak lolos suatu profesi ketika mengikuti psikotes. Sebab jawaban individu tentunya menggambarkan diri dan kemungkinan besar memang belum sesuai dengan kualifikasi tersebut.Fakta berikutnya adalah hasil psikotes tidak dapat digunakan tanpa tambahan tes atau observasi lain. Misalnya ketika melakukan suatu tes dan ditemukan bahwa individu memiliki tingkat stress yang tinggi. Maka Psikolog tidak dapat langsung mendiagnosa bahwa itu adalah depresi.Oleh karena itu, perlu beberapa tahap tes atau observasi mengenai tingkah lakunya untuk memastikan diagnosa yang dilakukan benar adanya. Kemudian untuk beberapa gangguan kepribadian ada juga yang sulit disembuhkan seperti schizophrenia.

Pengelompokkan Tes Menurut Teknik Pengerjaannya

Berikutnya akan disampaikan mengenai pengelompokkan tes psikologi yang dibedakan sesuai dengan teknik yang akan digunakan. Teknik yang dimaksud adalah ketika peserta mengerjakannya meliputi verbal dan non verbal. Ikuti penjelasannya yaitu:

1. Psikotes Verbal

Pertama ada psikotes yang menurut teknik pengerjaannya verbal yaitu dengan mengandalkan cerita atau perkataan peserta. Teknik ini digunakan biasanya dengan mengkombinasikan dengan tes grafis. Contohnya seperti tes Rorschach yang berupa percikan tinta untuk dilihat oleh peserta.

2. Tes Non Verbal

Lanjut ke tes berikutnya yaitu tes non verbal yang mengandalkan tulisan, umumnya dapat digunakan dengan metode paper atau computer based. Contoh tes non verbal cukup banyak dan paling sering digunakan karena lebih mudah seperti tes Wartegg, DAP, dan lainnya.Itulah beberapa hal yang dapat disampaikan mengenai tes psikologi dan banyak juga orang yang masih bingung dengan tes ini. Sedikit informasi juga bahwa ketika melakukan psikotes, individu tidak perlu mempelajari atau mempersiapkannya dahulu agar hasil sesuai dengan diri. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *