Cara Mengolah Kakao Menjadi Coklat Yang Mudah
Cara Mengolah Kakao Menjadi Coklat Yang Mudah- Cokelat adalah makanan yang disukai semua orang. Namun tidak semua orang tahu cara membuat camilan lezat yang lumer di mulut ini dari biji tanaman yang pahit dan keras. Proses pembuatan coklat dari biji kakao terdiri dari tiga tahap. Pengolahan tahap pertama dilakukan di perkebunan kakao, sedangkan tahap kedua dan ketiga dilakukan di pabrik, dimana biji kakao diolah menjadi produk setengah jadi dan kemudian menjadi coklat.

Pengolahan Biji Kakao

cara mengolah kakao menjadi coklat

1. Pemeriksaan dan Pembersihan

Ketika biji kakao tiba di pabrik, mereka harus diuji terlebih dahulu. Selain pengecekan ukuran, kualitas, kelembaban dan jamur atau cacat lainnya, tes sensori juga dilakukan untuk pengecekan rasa dan aroma. Setelah pengujian selesai, biji kakao dibersihkan dari benda asing seperti batu, ranting, logam, debu dan lain-lain.

2. Patahan 

Biji kakao dipecah dan dipisahkan antara cangkang dan biji selama proses deaerasi. Dalam proses menampi, angin memisahkan biji kakao dari kulitnya dalam beberapa langkah.

3. Panggang

Pemanggangan merupakan langkah penting dalam pengolahan cokelat, karena proses ini mengembangkan rasa, aroma, dan warna biji kakao, mengurangi kadar air, dan membunuh mikroorganisme di dalam cokelat. Dua metode pemanggangan yang umum digunakan, yaitu pemanggangan dan pemanggangan kacang. Senyawa alkali sering ditambahkan selama pemanggangan untuk mendapatkan warna dan rasa yang diinginkan.

4. Penggilingan

Setelah disangrai, biji kakao kemudian digiling menjadi pasta cair yang disebut cairan kakao atau cairan kakao dengan cara digiling.

5. Menekan dan Menggiling

Massa kakao cair kemudian melalui proses pengepresan untuk membuat mentega kakao dan kue kakao. Kue kakao padat kemudian melalui proses penggilingan untuk membuat bubuk kakao. Produk setengah jadi ini merupakan bahan baku produksi coklat.

 Proses Pengolahan Biji Kakao Menjadi Coklat

cara mengolah kakao menjadi coklat

Cara Pertama:

  1. Biji kakao dibersihkan dari semua benda asing.
  2. Biji kakao kemudian disangrai untuk mengeluarkan rasa cokelat dan warna biji (panggang). Suhu, waktu dan kelembapan selama pemanggangan bergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis cokelat atau produk yang dibuat.
  3. Mesin kipas digunakan untuk memisahkan sekam dan biji kakao.
  4. Biji kakao kemudian mengalami proses alkalisasi, yang biasanya menggunakan kalium karbonat untuk mengembangkan rasa dan warna.
  5. Setelah dialkali, biji kakao digiling untuk menghasilkan biji kakao (partikel kakao yang tersuspensi dalam mentega kakao). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi tergantung pada penggiling yang digunakan dan produk yang akan diproduksi.
  6. Setelah biji kakao diubah menjadi cairan kakao, produsen biasanya menambahkan bahan campuran seperti kacang untuk menambah cita rasa cokelat. Biasanya, mereka menggunakan lebih dari satu kacang dalam produknya, dicampur dengan komposisi yang dibutuhkan.
  7. Langkah selanjutnya adalah memeras cairan kakao melalui pengepresan, menghasilkan mentega kakao dan kakao dalam massa padat yang disebut alat pemeras kakao. Proporsi cocoa butter yang dipres disesuaikan dengan keinginan pembuatnya, sehingga komposisi cocoa butter dan ekstrak kakao bervariasi.
  8. Litigasi sekarang berjalan dalam dua arah yang berbeda. Cocoa butter digunakan untuk membuat coklat. Pada saat yang sama, bubuk cocoa press cake dihaluskan menjadi coklat.
  9. Mentega kakao (cocoa butter) kemudian digunakan untuk membuat coklat dengan menambahkan cocoa butter. Bahan lain seperti gula, susu, pengemulsi dan cocoa butter ditambahkan dan dicampur. Proporsi bahan bervariasi tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.
  10. Campuran tersebut kemudian mengalami proses pemurnian hingga menjadi pasta halus (pemurnian). Tujuan pengolahan adalah untuk memperbaiki struktur cokelat.
  1. Proses selanjutnya, conching, semakin mengembangkan rasa dan tekstur coklat. Conching adalah proses menguleni atau menghaluskan. Kecepatan, lama dan suhu penyimpanan mempengaruhi rasa. Alternatif untuk conching adalah proses emulsifikasi menggunakan mesin yang berfungsi sebagai cermin.
  2. Campuran ini kemudian mengalami proses pemanasan, pendinginan dan pemanasan kembali. Ini mencegah perubahan warna produk dan lemak coklat. Ini mencegah cokelat dalam produk berubah warna dan meleleh.
  3. Campuran ini kemudian diisikan ke dalam cetakan atau digunakan untuk menutup isian dan didinginkan di ruang pendingin.
  4. Cokelat kemudian dikemas di toko retail untuk didistribusikan.

Cara Kedua:

Pengolahan kakao menjadi cokelat dengan sistem fermentasi menghasilkan kakao dengan rasa yang mirip dengan kakao asal Ghana. Karena kakao Indonesia memiliki keunggulan tidak mudah meleleh sehingga cocok untuk dicampurkan. Fermentasi adalah proses pembuatan suatu produk dengan menggunakan mikroba sebagai organisme pengolah.Fermentasi biji kakao merupakan fermentasi tradisional yang melibatkan mikroorganisme asli dan aktivitas enzim endogen. Fermentasi biji kakao tidak memerlukan penambahan kultur starter (starter culture), karena massa kakao yang banyak mengandung glukosa, fruktosa, sukrosa dan asam sitrat dapat menyebabkan tumbuhnya mikroorganisme sehingga menyebabkan terjadinya fermentasi. Tahapan pengolahan kakao pascapanen terdiri dari memisahkan buah yang dipanen dan mengeluarkan biji yang tertutup ampas, kemudian dikumpulkan dalam wadah.Jenis wadah yang digunakan bisa bermacam-macam, antara lain mangkok jemur (Amerika), keranjang berlapis daun, dan wadah kayu. Tangki disimpan di tanah atau di atas kanal untuk menyimpan sari pulp yang dihasilkan selama fermentasi (hasil pembusukan pulp).Nah itu lah penjelasan tentang cara mengolah kakao menjadi coklat. Jangan lupa gunakan mesin coklat terbaik di pabrik terpercaya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *