Perbedaan Cara Berpikir Taktis dan Strategis
Bagi sebagian orang mungkin menganggap bahwa berpikir taktis dan strategis adalah dua hal yang sama. Namun ternyata kedua istilah tresebut merupakan dua hal yang berbeda. Dalam artikel ini kami akan mengulas mengenai perbedaan cara berpikir taktis dan strategis. Simak baik-baik ya!

Cara Berpikir Taktis dan Strategis

Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan kata “taktis” dan “strategis”. Kita mungkin sering mendengar atau mengucapkan arti taktik dan strategi. Misalnya, saat hendak push rank di salah satu game online, Anda sudah pasti akan berdiskusi dengan anggota tim lain perihal trik yang akan kalian pakai saat bermain nanti, sehingga tim Anda bisa memperoleh kemenangan berturut-turut dengan sebutan lain win streak!Atau contoh lainnya, saat teman-teman melihat pertandingan sepakbola antara Barcelona dan Bayern Munchen di laga perempat final UEFA beberapa waktu lalu, sudah pasti banyak yang berfikir soal taktik yang digunakan Munchen sehingga bisa mengalahkan Barcelona yang dikenal sebagai “tim kuat”.Nah, ini baru dua contoh pemakaian kata taktik dan strategi, dan sudah pasti masih ada banyak kata-kata lain yang kerap kita selipkan dengan kedua kata ini. Lalu apa sesungguhnya berpikir taktis dan berpikir strategis itu? Apakah keduanya berbeda?Ya, keduanya sesungguhnya sangat berbeda, namun tidak artinya keduanya sangat terpisah jauh. Justru sebaliknya, berpikir taktis dan berpikir strategis masih mempunyai keterikatan, sehingga tidak heran mengapa banyak orang yang tertukar dalam pemakaian dua istilah ini saat membicarakan sebuah rencana. 

Apa Itu Berpikir Strategis?

Berpikir strategis artinya menggambaran rencana tindakan yang dikembangkan untuk mendukung meraih target tertentu atau terarah dengan baik, meskipun terdapat ketidakpastian, terlebih untuk masa yang akan datang.Karl Von Clausewitz menyampaikan bahwa strategis adalah suatu seni dalam pertempuran untuk memenangkan suatu perang.Loh apa kaitannya dengan perang?Buat Anda yang belum tahu, arti strategis sesungguhnya dahulu banyak dicontohkan sebagai “sesuatu” yang dilakukan atau dirancang oleh para pemimpin pasukan perang di dalam membuat rencana penaklukan musuh, sehingga dengan “sesuatu” itu pasukannya bisa meraih kemenangan saat berperang nanti.Maka dari itu, tidak heran mengapa kalau hingga saat ini pun arti strategis sangat dekat dengan dunia militer, di dalam dunia politik, ekonomi, dan olahraga. Mereka memakai arti strategis untuk menyebut cara mereka di dalam menghadapi musuh, cara untuk mengalahkan pesaing bisnis, cara untuk menguasai market, cara untuk mengalahkan lawan di lapangan olahraga, dan sebagainya.Untuk definisi dari strategis sendiri, sesungguhnya telah cukup banyak para pakar yang mencoba untuk mendefinisikannya. Seperti Michael Porter, seorang ahli di bidang strategi, menyebutkan bahwa strategi berbicara perihal bagaimana suatu hal jadi berbeda, yang artinya bagaimana seperangkat kegiatan yang berbeda bisa memberikan campuran nilai yang unik.Fred Nickols juga menyebutkan bahwa strategi merupakan jembatan antara kebijakan atau target dengan strategi atau tindakan nyata. Ia beranggapan bahwa tanpa ada strategi maka program bisa saja berjalan tanpa tujuan, kehilangan arah, atau bahkan tidak bakal mengerti apa yang ingin dicapai.Dari pendapat ahli diatas, kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa berpikir strategis adalah sebuah cara berpikir yang jauh kedepan, perihal apa yang harus dilakukan atau yang harus dilakukan dengan benar untuk meraih hasil akhir dengan maksimal.Dalam berpikir strategis, seseorang harus mengerti target atau arah yang bakal ia jalani, dan sesudah itu menjabarkan secara detail perihal beberapa cara yang bakal ia tempuh untuk mencapai target tersebut.Strategi sendiri mempunyai beberapa ciri-ciri yang menempel di dalamnya, antara lain:

1. Integral

Seluruh strategi bakal cocok atau sesuai untuk semua tingkatan, baik itu di dalam korporasi, bisnis ataupun fungsional, sehingga tidak bakal ada satu atau pihak yang terganggu dengan trik tersebut. 

2. Menyatu

Dengan ada strategi, maka semua bagian-bagian di dalam manajemen pemerintah atau di dalam organisasi publik misalnya, bakal jadi satu. Dengan begitu bisa diartikan juga bahwa strategi mempunyai fungsi untuk menyatukan. 

3. Menyeluruh

Strategi di dalam sebuah perusahaan atau organisasi bakal bersifat menyeluruh, yang mana semua faktor di dalam organisasi tau perusahaan berikut bakal terkait dengan strategi yang ada. Atau di dalam artian lain, sebuah strategi yang ditetapkan tidak hanya berlaku untuk divisi-divisi tertentu. 

Apa Itu Berpikir Taktis?

Jika masih mengaitkannya dengan suasana pertempuran, maka taktis merupakan keputusan-keputusan yang dibuat selama pertempuran. Taktis adalah ketentuan kita perihal bagaimana untuk mengerjakan suatu hal dengan benar.Dalam bisnis sendiri, taktis merupakan sekumpulan program kerja yang dirancang atau disusun untuk melengkapi strategi dari bisnis tersebut. Itulah mengapa di awalnya disebut bahwa meskipun keduanya berbeda, taktis dan strategis selalu mempunyai kaitan di dalam penerapannya.Sebagaimana halnya dengan strategi, taktis sendiri dibutuhkan untuk meraih tujuan, hanya saja target yang dimaksud bukanlah target utama atau target jangka panjang dari sebuah organisasi atau perusahaan, melainkan lebih mengarah kepada tujuan-tujuan jangka pendek, yang nantinya bakal melengkapi terwujudnya target jangka panjang atau target utama.Seperti halnya di dalam perang, sehabis mempunyai strategi untuk bertempur sedemikian rupa sehingga bisa memenangkan perang, maka setelah itu pemimpin harus menyusun taktik, yaitu bagaimana ia bakal menggunakan tentaranya, bagaimana ia bakal menggunakan peralatan perang yang ia miliki sehingga memenangkan pertempuran.Dalam sebuah organisasi atau dimana pun itu, berpikir taktis adalah suatu hal yang bakal mendukung kita untuk menangkap kesempatan-kesempatan bernilai yang belum tentu bakal muncul untuk ke dua kalinya, memperbaiki kinerja, memberikan masukan untuk pengambilan perbaikan, hingga mendukung untuk meminimalisasi kerugian atau lebih-lebih untuk menghindarinya.Hal-hal yang seperti ini kadang-kadang tidak dimulai dengan perencanaan yang sangat matang atau rencana yang diambil di dalam jangka waktu yang lama, namun sebaliknya kadang-kadang diputuskan di dalam jangka waktu yang cukup singkat. 

Perbedaan antara Berpikir Taktis dan Strategis

Perbedaan dari dua cara berpikir ini bisa kita lihat dari:

1. Jangka Waktu

Berpikir strategis biasanya ditujukan untuk hal-hal yang jangka waktunya panjang, baik itu bersifat rencana atau pun target yang ingin dicapai. Sedangkan berpikir taktis ditujukan untuk hal-hal yang berjangka waktu pendek atau pun menengah, dan juga bisa saja berubah dengan cepat. 

2. Hasil

Seandainya kamu berada di dalam sebuah organisasi, maka berpikir strategis bakal memberikan hasil yang sama dengan target organisasi, sesuai dengan rencana keberadaan organisasi tersebut.Sedangkan berpikir taktis biasanya tidak menghasilkan suatu hal yang sebesar itu, namun lebih kepada hasil-hasil yang kecil namun bermanfaat bagi tercapainya hasil yang lebih besar. 

3. Kerangka Kerja

Masih di dalam ruang lingkup sebuah organisasi atau perusahaan, group yang mengurus persoalan taktis biasanya mempunyai sumber kekuatan yang terbatas atau tidak terlalu banyak, karena target yang dicapai tidak begitu besar kalau dibandingkan dengan target utama organisasi.Sedangkan group yang berpikir strategis bakal mempunyai akses yang lebih besar pada sumber kekuatan yang ada, kebijakan-kebijakan publik, tren industri dan hal lainnya di dalam organisasi atau perusahaan tersebut, dan mereka juga bisa memberikan instruksi kepada group taktis. 

Pentingnya Berpikir Taktis dan Strategis

Setiap cara berpikir tentu mempunyai target yang berbeda-beda, demikian halnya dengan cara berpikir taktis dan cara berpikir strategis ini, keduanya mempunyai “goal” yang berbeda dan juga fungsi yang berbeda.

1. Pentingnya Berpikir Strategis

Dengan berpikir strategis, maka lebih amat mungkin bagi kita untuk membuat pertimbangan yang sehat, meskipun dengan info yang tidak cukup memadai. Selain itu berpikir strategis sangat dibutuhkan saat sebuah organisasi yang telah mempunyai visi dan arah yang jelas hendak membuat keputusan-keputusan jangka panjang.Seorang dengan pikiran strategis bakal lebih mementingkan nilai-nilai, visi, misi dan trik dari sebuah organisasi atau perusahaan, yang mana ini lebih berdasarkan perasaan dibanding berdasarkan informasi atau analitisAdapun visi organisasi ini dibuat berdasarkan pandangan dari si pembuat visi, bukan berdasarkan pikiran sistematik. Dan di dalam hal ini pun, pikiran strategis jadi dasar dari pengambilan ketentuan yang baik. 

2. Pentingnya Berpikir Taktis

Dalam perencanaan jangka panjang atau strategi, sudah pasti kita bakal bisa melihat hasilnya untuk jangka waktu yang singkat, namun harus butuh waktu yang cukup lama. Maka dari itu pentingnya taktis ialah untuk menerjemahkan pikiran strategis tadi sehingga jadi hasil-hasil tertentu yang bisa diukur.Disamping itu, pikiran taktis juga bisa memupuk partisipasi dari setiap anggota tim atau sebuah divisi, karena taktis mengutamakan kepada perencanaan tim sehingga bakal muncul rasa saling memiliki rencana dan hasil-hasilnya.Perencanaan ini bakal sangat penting sebagai sarana untuk melaksanakan rencana jangka pendek, dan untuk menegaskan bahwa semua anggota mempunyai pemahaman dan komitmen yang sama.Hasil-hasil yang ingin dicapai dengan berpikir taktis sesungguhnya cenderung mempunyai rentang waktu yang singkat, yaitu sekitar satu tahun. Namun karena hasil ini punya tujuan untuk mendukung rencana jangka panjang, maka rencana taktis ini selalu bisa digunakan secara terus menerus selama ia masih relevan dan memberikan dampak yang baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *